Home > Author > nom de plume
61 " Terkadang cinta itu seperti ketaksaan rasa. Hati tak mengerti, tak tereja mata, keluar dari logika. "
― nom de plume
62 " Anda bisa menjauhkan anak-anak dari mainan, tapi anda tak bisa menjauhkan mainan dari anak-anak.! "
63 " Setan-setan kecil itu bisa saja tumbuh menjadi malaikat, dan juga sebaliknya. Tapi kita bisa jadi keduanya. "
64 " manusia itu lucu, bisa-bisanya menyalahkan kacang karena lupa kulitnya. padahal, jelas-jelas merekalah yang dengan sengaja memisah kacang dari kulitnya. "
65 " jika takut dengan bayang-bayang, kau bisa mematikan lampunya. "
66 " Persahabatan tak pernah diajarkan dibangku sekolah "
67 " Jika kalian memang sangat sulit untuk mempercayai orang lain, setidaknya percayai lah perasaan kalian sendiri. "
68 " Jika kita memang tak bisa menghentikan hujan, kita masih bisa memilih untuk kehujanan bersama", samar terdengar dari mulut yang kedua matanya tak pernah mau memandang lawan bicara. "Benarkah Ia sesinting ini, bicara soal hujan didepan matahari pagi secerah ini. "
69 " Tak perlu kecewa ketika tidak ada satu orang pun yang mengapresiasi usahamu, karena matahari tetap terbit dengan cantik meski sebagian besar penontonnya masih tertidur. "
70 " percakapannya pun manis, hanya saja aku tak terlalu suka manis. mereka terlihat terlalu baik, setiap hari mereka tak lupa membersihkan nama baik mereka, mereka tau benar tentang pepatah "jagalah nama baik'mu". hanya saja mereka lupa membersihkan hatinya. "
71 " Tentang rasa, itu bukan seberapa bisa kita mengungkapkannya tapi seberapa mampu kita mengontrolnya. "
72 " Mungkin kita hanyalah sekumpulan cangkir yang tak tau akan terisi apa. "
73 " Kau bisa saja (sama persis) duduk disini, ditempat yang sama dan waktu yang sama. Tapi tak sekalipun kau bisa merasakan hal (perasaan) yang sama (persis) seperti ini. "
74 " Jika aku sedang memendam rasa, tiba-tiba semua wanita lainnya berubah menjadi pria. "
75 " Rasa itu persis seperti lalat yang hinggap semaunya, terkadang hinggap di seorang yang bahkan kita tak mengenalnya atau malah sebaliknya. "
76 " Perihal "rasa", itu sesuatu diluar cakrawala kita. "
77 " Suatu waktu ia bercerita tentang kekalahan terbesar dalam hidupnya, "Saat saling memandang aku tak menemukan diriku lagi dalam matanya", bisiknya lirih. "
78 " jangan selalu berfikir jika ombaklah yang bersalah saat menghantam karang, kenapa tak menyalahkan karangnya saja? tak bisakah ia berlari menghindar? kenapa ia tetap diam dan terhantam?mungkin saja sebenarnya mereka saling mencintai, ombak selalu menghantam karang dan karang tak pernah menghindarinya. mungkin seperti itulah cara mereka saling mencintai atau sekedar melepas rasa rindu. "
79 " Aku hanya sekumpulan asumsi, ambigu jika ingin mengenalku. Aku tak bisa disengaja dicari kecuali aku sendiri yang ingin ditemukan. "
80 " kita adalah satu dalam dua yang tak menyatu.kita tak terpisah dalam kebersamaan yang tak pernah bersama.kita nyata dalam mimpi yang tak terjadi. "