Home > Author > nom de plume
1 " Banyak orang berkata jika rindu itu pahit, aku curiga mereka menyimpan rindu di empedu bukan dihati. "
― nom de plume
2 " Kadang aku adalah enigma yang tidak bisa ditebak dan kerap disalah mengerti. "
3 " Sebenarnya pagi tak pernah berakhir, kita hanya mengada-ada soal siang, sore, dan malam. "
4 " karena setiap kata yang kutulis adalah cerita, cerita sebuah sungai mencintai sebuah menara. "
5 " Jika kehidupan adalah suatu teks yang berirama, aku hidup pada bait ketiga dimana tak banyak orang yang bisa membacanya. Mereka hanya menerka tanpa tau apa aku sebenarnya. "
6 " Kegetiran itu, wajah sayu diantara gemerlap lampu-lampu. kepura-puraan untuk ketidaktahuan yang mutlak kita tahu. Kenapa tidak kita lepaskan saja? mari berbagi wajah, entah senyum atau tangis yang ada dibalik topeng kita. bukankah kita manusia yang sama? "
7 " Rindu itu ibarat kaos yang udah dua hari nempel dibadan kita. Mau dilepas cucian kotor udah numpuk, gak dilepas baunya bikin nyesek (napas). "
8 " Perihal rasa, kadang kita tak tau bagaimana cara merubahnya menjadi kata per kata. Tapi langit berbeda, aku hanya perlu memandanginya tanpa berkata. Lalu pulang dengan perasaan lega. "
9 " Kadang aku menyimpan beberapa rindu dibalik awan. Tak perlu mencabik-cabik cakrawala untuk mencarinya, karena hujan akan membawanya jatuh atau turun sebagai udara yang kita hirup. "
10 " pandangi langitnya, tapi jangan menghitung bintangnya.karena, kau takkan pernah sadar jika kau salah satu dari mereka. "
11 " Mungkin saja cinta itu sebuah propagasi, entah pada antena yang mana ia terselip atau malah hilang menguap di langit. "
12 " Langit, gerombolan awan, pohon dan kita didalam waktu yang terkadang bisa kita sebut sebagai "PAGI". "
13 " Saat itu langit menyerupai segerombol gumpalan kapas putih. Terkadang aku cukup bingung untuk berbagi pada siapa, tentang langit-langit yang seperti ini. "
14 " Pada akhirnya senja hanya semakin menjauh. Namun ia tak pernah sanggup melenyapkan cinta yang paling diam dari pandangan mata, apalagi hati. Lalu aku hanya menunggunya saat magrib tiba. "
15 " Seberapa jauh kita melangkah dalam terang? seberapa dalam kita menyelam dalam gelap? apa cahaya yang menuntunmu atau gelap yang mengajarimu? "
16 " Tak bisakah kita berhenti sejenak, mencoba menyadari rasa yang mungkin tak tereja mata, yang lewat begitu saja karena keegoisan kita. "
17 " aku ingat saat kau sadar, "mungkin menyenangkan bermain ayunan ditaman"lalu kau mencobanya, sambil duduk manis diatasnya kau berkata "ini menyenangkan".mungkin saat itu aku hanya diam dan tersenyum, jika aku bisa berkata pasti aku akan mengatakan, "mungkin kau sadar ini menyenangkan, tapi apa kau sadar kau tak sekalipun mengayunkan ayunannya?? "
18 " kadang aku seperti ayunan yang terus bergerak, tapi tak pernah beranjak. "
19 " Terkadang satu orang membuatmu lupa seribu orang, seribu orang yang selalu mengingatkanmu tentang seribu orang lainnya. "
20 " Yang tersulit dari semua ini adalah memastikan semuanya terkubur 6 kaki dibawah tanah, hingga benar-benar membusuk. Jika mata (mereka) tak mampu melihat, tinggal paksa mereka melihatnya dengan hidung. "