Home > Work > Mala: Tetralogi Dangdut
1 " Kamu boleh ngomong apa saja tentang negeri ini. Tapi kamu tetap hanya ngedumel di pantatmu sendiri. Suara-suaramu hanya menjadi puisi, hanya menjadi esai, hanya menjadi catatan, hanya menjadi slogan, hanya menjadi komentar, hanya menjadi gincu, gula, poster, spanduk, dan tema-tema dalam seminar. Kamu hanya sebuah kunci dari kamar yang selalu tertutup. Dan, kamu begitu bangga karena kamu pikir hanya kamu saja yang mampu untuk membukanya. Kamu silau dan sudah cukup mengalami orgasme karena kekagumanmu pada bayangan yang kamu ciptakan sendiri. Padahal tak ada yang pernah terjadi. Semua mimpi kamu itu bukan pengalaman orang lain, apalagi kenyataan. Terlalu jauh. Kamu bukan idealis, kamu hanya seorang yang melindur. Kamu tersesat, Mala. "
― Putu Wijaya , Mala: Tetralogi Dangdut