Home > Work > Berpijak di Dunia Retak: Catatan Keluarga Penyintas Tragedi 1965
1 " Kebanyakan buku tentang penderitaan keluarga orang yang dianggap terlibat G-30-S tahun 1965 ditulis dengan kemarahan. Buku ini malah mengalir dengan nuansa ketabahan dan keuletan menempuh ujian sejarah. Dan muaranya adalah pencerahan hidup dan kesyukuran "
― , Berpijak di Dunia Retak: Catatan Keluarga Penyintas Tragedi 1965
2 " Sekilas buku ini sekedar berkisah tentang bagaimana sebuah keluarga menghadapi suka-duka kehidupan sehari-hari di sebuah dusun di bagian barat Jawa Tengah. Jika kita menyimaknya dengan lebih teliti (termasuk mencermati catatan-catatan kaki yang ada), apa yang dikisahkan di dalamnya merupakan gambaran nyata mengenai bagaimana tragedi kemanusiaan tahun 1965-1966 memiliki dampak yang begitu jauh dan mendalam terhadap anak-anak bangsa yang menjadi korban langsung maupun anggota keluarga mereka… Sebuah kisah yang sangat layak untuk di simak bersama. "
3 " Peran penting buku ini adalah untuk membuka mata bahwa kita semua tersandera kejahatan kemanusiaan masa lalu yang belum terselesaikan. Stigmasi tidak berhenti pada korban langsung yang sdudah uzur, tetapi juga terhadap keluarga termasuk perempuan dan anak-anak. Selain pemerintah belum menghapus 30 peraturan yang diskrimitatif terhadap mereka, Negara juga belum memberikan keadilan kepada korban langsung. "
4 " Sering kita menundukkan kepala karena sedih dan malu atas tragedi kemanusiaan sebagai akibat pertarungan (elit) politik 1965. Jutaan orang telah menjadi korban pembunuhan, penyiksaan, pemenjaraan, dan peminggiran. Karen alasan politik pula mereka tidak diakui, apalagi dipulihkan kemanusiaannya. Menuliskan kesaksian tragedi itu menjadi repertoar adalah untuk melawan penumpulan nurani bangsa ini. "