Home > Author >
1 " Kini aku tahu, aku menyukai kebersamaan kami, bukan hanya karena aku teramat menyukai Rasmus. Namun juga karena aku makin menyukai diriku sendiri jika aku bersamanya. Ia membuatku berarti. "
― , Berlabuh di Lindoeya
2 " Aku tahu sekarang, apa yang terparah dari patah hati. Aku tidak mati. Walau sakitnya membuat semua tulangku lantak, walau sakitnya membuat semua luka menganga, tapi aku terus hidup. Aku akan terus hidup dengan semua sakit di dada. "
― , Denting Lara
3 " Nada rendah dan nada tinggi bergantian menggetarkan tempat tidurnya. Tinggi, menangis, meratap, mendayu-dayu, sampai matanya ikut basah mendengarnya. Matanya terbuka, ia tidak bermimpi. Suara itu benar ada. "
4 " Setelah membaca dua kali kisah Peer Gynt, Sam kembali membaca kertas itu. Mengernyit. Tidak ada nama Livia di cerita itu. "
5 " Ah, kenapa aku jadi memikirkan anak itu. Napasnya makin lama makin berat. Mengajak otaknya berhenti bekerja. Menyisakan sebersit kalimat. Tapi ia benar ayu. "
6 " Ia baru sadar bahwa ia tidak hanya membanting pintu itu, juga belum mengucapkan terima kasih. "
7 " Kalau ia boleh jujur, ia kini tahu. Ia tidak hanya menyukai Erik, ia mulai mencintainya. Jika ia boleh berharap, betapa ia ingin memiliki Erik untuk dirinya sendiri. "
8 " Bau keringat ketiga orang di paviliun itu terasa pengap dan tengik. Esa menggelengkan kepala. Percuma. Kalau pun sekarang AC dinyalakan, yang ada hanyalah mengkonservasi udara bau. Persis seperti menghirup udara dari ikan kalengan yang sudah kadaluwarsa "
9 " Bagaimana aku dapat mendukungnya jika semua itu tidak masuk akalku? Dan bukankah sepasang kekasih harusnya saling mendukung apa yang lainnya lakukan? "
10 " Makanya jangan menilai buku hanya dari sampulnya.“ “Eh, aku tidak menilai, hanya menyayangkan. Wajahnya cantik, polos.““Berarti yang boleh merokok atau memakai snus, hanya yang wajahnya jelek? "
11 " Jika kaca retak, bisa direparasi atau diganti. Jika jiwa manusia yang retak, bagaimana aku dapat memperbaikinya? "
12 " Walau menang, tetap saja yang baik menjadi korban ketimbang yang jahat. Terutama pada kasus perkosaan, yang lebih dicerca, dilecehkan, diasingkan masyarakat adalah si korban. "
13 " Betapa ironis. Ia dan hidup baru. Ia dan menikah. Justru status “tidak jadi menikah” membuat ia ingin menempuh hidup baru. Sekarang juga. "
14 " Jangan hukum aku karena masa lalumu. "
15 " Esa membiarkan jemarinya menemukan not yang tepat. Berpadu dengan gesekan busur dari lengan kanannya yang seakan mampu bergerak sendiri tanpa perlu diatur. Terus dan terus dan terus. Sampai seluruh galaunya hilang, lenyap, tenggelam. "
16 " Di kakiku sudah terpasang sepatu yang luar biasa indah, namun begitu melihat harganya, yang terlintas di kepalaku adalah, "apa benar aku membutuhkannya? "
― , Blue Vino
17 " Kini ia mengerti arti “dunia hanya milik mereka berdua”. "
18 " Cowok beres mana yang tenang saja disuguhi tarian di depan umum oleh seorang gadis? "
19 " Di musim dingin, semuanya akan tertutup salju. Batang-batang mereka akan mongering, keriput, dan mati. Di musim semi mereka tampak seperti orang kurus yang botak. Kalaupun ada tunas-tunas daun yang meruak di antara keriput tangkai anggur, hasilnya seperti orang kurus yang mencoba berkumis, tapi rambutnya jarang. Di musim panas daun hijau segar tertutup oleh bonggol-bonggol anggur yang montok. Seperti orang yang kebanyakan makan dengan baju nyaris robek karena gemuk yang meledak. Sementara di musim gugur, ketika daun berubah kuning keemasan dan bonggol anggur sudah raib dipanen, mereka akhirnya mendapat kesempatan untuk menunjukkan kecantikan sejati mereka. "
20 " Ia tidak merasakan sakit. Yang ia rasakan, seseorang menangkapnya dan menggendongnya pergi. Entah ke mana. "