Home > Author > Rahimidin Zahari
21 " wujudku inihanya sementaraseperti embun mengeringdi hujung rumputanmatahari menyalai sinarsemerah halia bara,jasadku meleburkembali kepada tanah(Laut Makrifat) "
― Rahimidin Zahari , Kumpulan Puisi: Sehelai Daun Kenangan
22 " aku debu piatumencari cahayadari rumah tidak berpintukerana pintu itutelah engkau lengkapkandi dalam diriku.(Rumah) "
23 " Apa ertinya hidup kalau bukanbersabung dengan sengsara dan maut. "
― Rahimidin Zahari , Rawana: Selected Poems/Sajak-sajak Terpilih
24 " keluarga, sahabat juga kekasihtak perlulah anda bersedihkalau Amir meninggalkan SundhariKalau Chairil meninggalkan Evawaniaku seorang biarlah jauh dari kenangandan untuk saat akhir iniaku cuma ingin dekat denganmusayang(Autobiografi) "
― Rahimidin Zahari
25 " Aku hanya setitik dakwatterjatuh di lembaran kertasterpukau dan terkilauoleh sihir dan sirat bahasa. "
― Rahimidin Zahari , Bayang Beringin
26 " Sembah derhakakah kalauyang dipertahankanadalah kesucian Islam,kebajikan jelata dan tanah watan. "
27 " Maaf yang selalu tertunda, tergantung antara urat jantung dengan denyut nafas. "
28 " Semuntal kuikatdengan tangan nuraniyang melenturdari simpul tradisi "
― Rahimidin Zahari , Kumpulan Puisi Laut Tujuh Gelombang Buih
29 " masa depan tertulisdi tangan penguasayang bijaksana akanmengatur dan merakamkejadian; manakalayang dungumemusuhi kelisanan.(Awang Batil) "
30 " ketika pesta puisi itu berlangsung beberapa hari,beberapa malam; aku pula tertidur beberapa haribeberapa malam, tanpa jaga.(Pesta Puisi) "
31 " tidak kutemui kata-katayang paling indahuntuk kusiapkanpuisi cinta buatmu,sebagaimana payahnyaingin kuucapkan cinta iniwaktu membekuresah mempiatu "
32 " aku matahari kecillagi terpencildi pinggir kampungtergantung antarapucuk pohon dan tengkuk kerbau(Autobiografi) "
33 " kalau aku berangkat dahuluseperti Amir atau Chairildalam muda usiaditinggalkan haruman sajakdan ia ghaib di tanah bundaaku pun dengan jasad yang sakitseakan tertunda ingin berangkat.(Autobiografi) "
34 " syahdusedang kembalike pusara rohku.(sebak sendu) "
― Rahimidin Zahari , Kulukiskan Engkau Biru Dan Engkau Bertanya Kenapa Tidak Merah Jambu Seperti Warna Kesukaanku?
35 " perjalanandipendekkan hariaku nekad keluarmeninggalkannegeri mimpibuat membasuhdukaku.(Membasuh Dukaku) "
36 " Beriku pantaiuntuk kubariskanserangkap sajak. "
37 " jauh di bucu halaman, sumur berumput panjangdan tangan tuanya menganyam ingatan.(Lewat Suatu Petang Menyusur Permatang Kenangan) "
― Rahimidin Zahari , Piama