Home > Work > Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu
1 " untukmu semata;sengaja kulupa cara menutup pintu di dadakubuka lebar dan sesuka hati bisa kau lewatitak sukar kau keluar, tak kikuk kau masuk. "
― Alfin Rizal , Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu
2 " kau boleh jarang datang, asal pasti datang. "
3 " selama daun pagi itu masih mengembun,aku mengemban tetimbunan rindudi paru-paru dan seluruh pori-pori kulit,kurakit doa-doa selamatmu dari sakitdan sebab rindu-rindu ini sulit kuredam,padamu, doaku tak pernah padam. "
4 " aku air mata yang bergenang kesepian,memantulkan warna malam usai hujan.dan kau, kenangan paling keras kepalasukar ditukar dan ditakar kadarnya. "
5 " cara terbaik merindukanmu:ialah berusaha memilikimu,lalu ziarah ke segala arahselain ke tempat kau berumah "
6 " ketika kita tua nanti, kataku,aku ingin kita berbagi pagi,berebut kabut hingga ribut.kita bangunkan masa kanakyang terlalu lama tidur danmendengkur: di kasarnya kasur "
7 " kau air,dan akulah basahnyakau api,dan akulah suhunyakau aku,dan cintalah puncaknya "
8 " segalanya jadi museum pertanyaan,sejak kau menolak jadi segala jawaban "
9 " kesedihan selalu hinggap sebelum hujan turun.setiap kutatap langit utara dan udara berayun,kau sudah menetap, di masa laluku yang pikun,runtuh hatiku yang bertahun-tahun kubangun. "
10 " aku tak akan berhenti—merajut benang-benang hujan,meremas gemas gerigi gerimisyang kelak menderas di jalanan,ketika kau lupa menghangatkan tubuhyang pernah hangat di pelukanku. "
11 " selamat pagi,apakah pagimu selamat? "
12 " yang menjauh dari ceruk hatisaat kita jatuh dan saling jauhbukanlah rindu.meski pemalu, ia betah dantak butuh lagi ruang laindari orang lain. "
13 " seperti sungai-sungai merawat tenangdan mengalirkan air kesedihan purba,aku mata hujan yang mencari dirimusepanjang alirmu, sepanjang kemaraumu. "