Home > Work > Menjemput Akhir
1 " Kini saatnya kita menumbuhkan mimpi, asa, dan cita agar kemudian bersama-sama kita berusaha untuk menggapainya. Karena cita-cita mereka adalah harapan hidup dan nafas bagi Indonesia di kala Ibu Pertiwi kian menua "
― Yoza Fitriadi , Menjemput Akhir
2 " Buat apa ijazah menumpuk kalau kepedulian tidak pernah dipupuk. Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau hanya untuk memperkaya diri sendiri dan sanak famili. Mata Najwa "
3 " Ikhlas itu saat letihmu tak berharap disanjung, tidak ingin dijunjung. Ikhlas itu ketika upayamu bukan mengejar ukiran medali penghargaan, bukan pula mengincar deretan lencana pangkat bertabur bintang. Karena ikhlas itu sejatinya kemenangan hati, saat kebaikanmu cukup menjadikan Allah sebagai saksi. "
4 " Apapun keadaannya, aku bangga menjadi anak ayah "
5 " Dokter mungkin dapat melakukan operasi hati dan menyelematkan hidup seorang anak, tapi guru hebatlah yang dapat menyentuh hati anak untuk terus berjuang. Upaya yang berhasil menjadikan pecundang matematika sepertiku menjadi juara kompetisi menyanyi tingkat regional. "
6 " Tapi, Bun. Pak Amir di kelas tadi bilang bintang itu hanyalah kumpulan material raksasa berwujud bola gas hidrogen, helium dan partikel debu. Benda mati yang terbentuk milyaran tahun silam. Mana sih yang benar, apa mamaku dulu berbohong?” sanggahku cepat.“Entahlah, Nak. Bunda tak seberuntung dirimu yang bisa mengecap bangku SMA, menjelajahi dunia lewat buku, internet atau apalah namanya. Juga tak mengenal mamamu sebelumnya untuk sekedar tahu apakah ia berkata benar atau dusta. Tapi setidaknya percayalah, rembulan yang benderang dan bintang yang menghiasi malam ini adalah perwujudan cinta dari sang Maha Penyayang untukmu Yenni Mirantika,” tatapan matanya amat meneduhkan. "