Home > Work > Bulan Terbelah di Langit Amerika
1 " Media kekinian. Merekah tanpa batas, bahkan tak ada yang berani memprotes jika media memutarbalikkan fakta. Media membuat muslihat paling menipu daya, yang buruk menjadi begitu mulia, dan yang begitu mulia menjadi buruk rupa. Luar biasa kuatnya opini yang dibentuk media sehingga dapat memengaruhi perekonomian, perpolitikan, sosial, dan budaya sebuah bangsa. (44) "
― Hanum Salsabiela Rais , Bulan Terbelah di Langit Amerika
2 " ...semua orang adalah teroris di muka bumi ini jika tangan mereka menggenggam kekayaan tanpa menyedekahkannya untuk umat yang terseok-seok kehidupannya. Semua adalah teroris ketika ketamakan terhadap kekuasaan, kekayaan, harta, dan rupa-rupa mengungguli empati dan simpati terhadap mereka yang kekurangan. Karena pada dasarnya, seseorang yang semakin kaya tanpa disadari dia akan semakin kikir. Semakin kikir dan semena-mena. (234) "
3 " Selama kita masih mendekap iman rapat-rapat dalam sukma, harus kukatakan pada masalah sebesar dan seberat apa pun ini: ‘Wahai masalah berat dan besar, aku punya Tuhan yang Mahaberat dan Mahabesar untuk memukulmu mundur!’. (114) "
4 " Kata orang, keterbatasan membuat orang kreatif. Keterbatasan membuat orang terpecut melakukan apa pun yang dijalani dengan maksimal. Keterbatasan tak ubahnya situasi yang dibuat Tuhan untuk membuat kita lebih berjuang. Jika berhasil melewati keterbatasan itu, buah perjuangan yang kita dapatkan akan lebih berkesan. (110) "
5 " Terkadang kita memang tak adil pada hidup kita sendiri. Taktala tiada pilihan, kita menggerutu. Padahal Tuhan tak memberi pilihan lain karena telah menunjukkan itulah satu-satunya pilihan terbaik bagi hidup kita. (184) "
6 " Usaha dan berupaya sekuat raya, dalam keadaan apapun, hingga Tuhan melihat kesungguhan itu dan mengulurkan tangan-Nya ... Ikhlas terhadap takdir yang telah digariskan Tuhan, setelah usaha yang maksimal. Harapan besar yang kandas, belum tentu sungguh-sungguh kandas. Tuhan tak akan mengandaskan impian hambanya begitu saja. Dia tak akan menaruh kita dalam kesulitan yang tak terperi tanpa menukarnya dengan kemuliaan pada masa mendatang. (307) "
7 " Orang Eropa mungkin tidak akan pernah tahu seberapa dalam aku menyesali bagaimana norma dan susila telah diberantas dan dikubur hidup-hidup di sini. Tapi di sisi lain, aku berdecak kagum pada mereka yang justru memegang nilai-nilai kehidupan yang islami terkait pentingnya waktu, kejujuran, integritas, kerja keras, kebersihan, dan tak cepat puas berprestasi.” (48) "
8 " Ya, pada akhirnya kecintaan terhadap tanah tumpah darah hanya menjadi seonggok kenangan masa lalu semata, taktala tanah tumpah darah tak memberi marwah pada masyarakatnya. (101) "
9 " Semakin banyak anda memberikan dolar Anda kepada mereka yang membutuhkan, Tuhan Yang Maha Pemurah akan menambah jumlah dolar Anda, dengan berkah. Sebaliknya, semakin anda kikir, Tuhan mungkin akan tetap menambah dolar yang Anda kumpulkan, namun ada kepedihan di dalamnya. (214) "
10 " ...selalu mencari jalan keluar yang susah, namun menuntut hasil sempurna. Sesuatu yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin dalam waktu mepet dapat mencapai kesempurnaan? (62) "
11 " Dunia tanpa Islam adalah dunia tanpa kedamaian.Islam tanpa amalan adalah kehampaan.Amalan tanpa iman adalah kegelapan. "
12 " ...Setiap hari dia harus tidur lebih awal. Lalu saat sepertiga malam, dia harus bangun. Minta dirinya mencuci muka. Lalu membuka tirai jendela kamarnya dan pandanglah malam yang penuh bintang dengan sorot bulan. Tundukkan kepalanya, resapi apa kesalahan yang selama ini telah dia lakukan dalam hidupnya, dan katakan, ‘Ampunilah aku, Tuhan, atas segala perjalanan hidup yang tak menyusuri perintah-Mu. Masukkan aku ke dalam surga-Mu jika Engkau menghendakiku kelak’. (42) "
13 " Emosi negatif itu hanya bertahan pada satu menit pertama. Jika kita menarik napas dan melepaskannya perlahan, mencoba mengalihkannya dengan hal lain, reseptor negatif yang diterima hipotalamus di otak tidak akan dilanjutkan ke saraf simpatik; sebaliknya, akan bergerak menjauh, meluruh, dan akhirnya menghilang. (50) "
14 " Semua manusia terlahir karena masing-masing membawa misi. Jika Tuhan merasa misi makhluk-Nya sudah cukup, berencanalah kita dengan segala cara, namun takkan membawa pada penyelesaian. Tapi seburuk-buruknya keadaan, manusia tetap harus berencana dan berusaha yang terbaik, meski entah kapan detik terakhir itu tiba. (13) "