Home > Work > Malaikat Cacat
1 " The one who can draw your widest smileis also the one who can throw youto the farthest exile "
― Sam Haidy , Malaikat Cacat
2 " You don't have to be an angel.All you need is someone who can always see your best angle. "
3 " Malam adalah ladang pembantaian abadiJiwa-jiwa tandus yang digerus sepiYang tak menyisakan apa-apa selain puisi "
4 " Ada yang perlahan binasa setiap kali puisi tercipta.Ia selalu meminta nyawa dari kenangan atau impianmu.Ia tak segan merampas tidurmu dan meretas bangunmu.Kelak, ia akan terus bersuara dari dalam kuburmu.... "
5 " Di manapun kakimu berpijakCiptakanlah langitmu sendiriDan gurati dengan keresahanmuJangan berhenti mengabadikan diri "
6 " Meninggalkan orang yang dicintai Adalah satu halMenanggalkan cinta itu sendiriAdalah hal lainnya "
7 " Manusia adalah malaikat cacatCacat oleh nafsuManusia adalah fauna sempurnaSempurna oleh akal "
8 " Aku memang pergiTetapi bukan meninggalkanmuAku harus melangkahTetapi bukan menjauhimuKetahuilah, Cinta:Tak ada jarak yang mampuMembuatku beranjak darimu "
9 " Masyarakat terbelakangMemperdebatkan keyakinanMasyarakat terdepanMeyakini perdebatan "
10 " Aku tak ingin seperti hujanHanya dirindukan pada waktu tertentuDan selebihnya menggangguAku tak ingin seperti matahariHanya disukai saat datang dan pergiSedang tengah hari disumpah-serapahiAku ingin seperti bulanPenuh atau separuh tetap dicintai "
11 " Jangan salahkan waktuJika kelak ia mengkhianatimuSetiap detik yang kau ulurAkan mencekikmu di sisa umur "
12 " Kau adalah sisa pahit yang terjahit di pangkal lidah,yang tak mampu kutelan saat cangkir kopi terakhirmenyudahi malam-malamku...Kau adalah sisa hangat yang melekat di ujung selimut,yang tak rela kutarik saat pagi yang bengismenghabisi mimpi-mimpiku... "
13 " Tragedi terbentang antara apa yang orang kerjakan untuk menunda mati dan yang sebenarnya mampu ia lakukan untuk menjadi abadi. "
14 " Aku mencintaimu dengan segenap ketidakberdayaanku:Kegagapan mataku saat tertangkap tatap matamuKekeluan lidahku saat teringkus bius senyummuKekalutan darahku saat tersentuh suluh tubuhmu "
15 " Baca aku sebagai buku. Jangan terburu-buru. Atau baru selembar langsung kau bakar. Jangan pernah berpikir kau bisa lekas tiba di halaman terakhir. Aku sebagai buku, menebal hingga ajal. "