Home > Work > Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan
1 " Siapa yang sebenarnya menggambar garis-garis batas di muka bumi, yang kemudian mengklaim ini punyaku itu punyamu? Siapa yang membuat alam raya terpetak-petak dibatasi berbagai dinding tak kasat mata? Siapa yang menentukan suku-suku, bangsa-bangsa, ras dan etnis? Siapa pula yang tega mengobarkan perang dan pertumpahan darah, demi garis-garis batas itu? "
― Agustinus Wibowo , Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan
2 " Ketakutan selalu menemani hidup. Kau dan aku takkan pernah bisa lari darinya. "
3 " Sungguhkah dia bernama Mimpi? Dia yang terus menyuruhku pergi jauh-jauh, mengingatkan bahwa aku adalah pemberani yang mengejar cita-cita tinggi? Apakah ini sungguhan Mimpi? Bukankah ini hanyalah sebuah pelarian, yang didasari akan ketakutan terhadap realita? "
4 " Setelah perjalanan panjang ini, bagiku "eksotisme" menjadi kata yang sangat absurd. Mereka bukan kebanggaan kita, mereka bukan objek, bukanlah target kemenangan. "
5 " Mimpi mengejekku yang mengizinkan Ketakutan masuk. "
6 " Dari Titik Nol kita berangkat, kepada Titik Nol kita kembali. Tiada kisah cinta yang tak berbubuh noktah, tiada pesta yang tanpa bubar, tiada pertemuan yang tanpa perpisahan, tiada perjalanan yang tanpa pulang. "
7 " Dia benar. Mimpiku memang selalu berubah, bahkan hingga hari ini. Terlalu banyak mimpi, sampai aku pun tak tahu pasti yang mana mimpi yang benar-benar harus dikejar, mana yang tugasnya hanya menghiasi tidur malam. "
8 " Justru karena masih ada mimpi, kita jadi punya alasan untuk terus hidup, terus berjalan, terus mengejar. Tanpa mimpi sama sekali, apa pula arti hidup ini? "