Home > Work > Supernova: Petir
1 " Pekerjaanmu kelak hanya penyambung nafkah, sebesar apapun kamu mencintainya, jangan takut untuk meninggalkan semua itu bila saatnya datang. Jangan ragu. Dirimu lebih besar dari yang kamu tahu "
― Dee Lestari , Supernova: Petir
2 " Tak ada cara untuk menggambarkannya dengan tepat. Tapi coba bayangkan ada sepuluh ribu ikan piranha yang menyergapmu langsung. Kau tak mungkin berpikir. Tak mungin mengucapkan kalimat perpisahan apalagi membacakan wasiat. Lupakan untuk berpisah dengan manis dan mesra seperti di film-film. Listrik membunuhmu dengan sensasi. Begitu dashyatnya. engkau hanya mampu terkulai lemas. Engkau mati tergoda "
3 " yang menjadi persoalan bukan apa yang kita tanyaka tapi bagaimana kita bisa mendengar jawaban..78. "
4 " Oke, kamu sudah connect. Ini channel-nya asyik. Gaul abis. Oh, ya, nick kamu sengaja saya bikin tetap Elektra. Pasti laku. Percaya, deh. Nama kamu komersial.""Memang yang komersial itu yang kayak apa?" tanyaku."Yang funky, yang cool, pokoknya yang, ya, gimana gitu."Jawaban Betsye semakin membingungkan. "Lho, jadi, kamu biasanya nggak pakai nama sendiri?" aku terus bertanya."Nggak, dong!" Ia mengeluarkan tawa kecil yang bernada oh-gobloknya-lu-Etra. "Saya biasa pakai Nadya, Nathalie, Natasya. Kata cowokku, yang nama depannya dari 'Na' biasanya cakep-cakep.""Nanang? Nasrul? Nano? Nasgor?"Betsy tidak tertawa. "
5 " Ternyata hidup tidak membiarkan satu orang pun lolos untuk cuma jadi penonton. Semua harus mencicipi ombak. "
6 " Mpret! Dari menyebut namanya saja kalian sudah bisa meraba, kan?Mpret setegas kentut. Bukan kentut berpanjang-panjang dan berbisik-bisik, tetapi yang keras, pendek, dan hadir. "
7 " TUJUH PULUH LIMA YUTA? "
8 " Ada radar," jawabnya dengan senyum simpul.Ibu Sati pernah berkata, seorang guru spiritual bagi muridnya adalah bapak-ibu-saudara-sahabat dijadikan satu. Ia yang membangunkan kundalini adalah ia yang menuntun jiwa mencapai brahman, demikian istilahnya. Guru merupakan perwujudan kasih sayang yang mampu menembus dimensi waktu dan ruang. Atau bisa juga dipandang sesederhana berikut: Ibu Sati pulang dari Solo, ingin tahu kabarku lalu meneleponi rumah, tetapi tidak ada yang mengangkat, dan karena kebetulan ia punya janji dekat-dekat sini, Ibu Sati lalu memutuskan mampir ke rumahku, mengetuk-ngetuk pintu, tetapi tidak ada yang membukakan, sampai akhirnya ia coba membuka sendiri dan... ta-da! Manusia Milenium tergeletak di lantai! "