Home > Work > Di Bawah Lindungan Ka'bah
1 " Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi. "
― Hamka , Di Bawah Lindungan Ka'bah
2 " Dalam kerendahan diri, ada ketinggian budi,Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa,Dalam kesempitan hidup, ada keluasan ilmu,Hidup ini indah jika segalanya kerana Allah S.W.T. "
3 " Salah sekali persangkaanmu, Sahabat! Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun. Air mata adalah kepunyaan berserikat, dipunyai oleh orang melarat yang tinggal di dangau-dangau yang buruk, oleh tukang sabit rumput yang masuk ke padang yang luas dan ke tebing yang curam, dan juga oleh penghuni gedung-gedung yang permai dan istana-istana yang indah. Bahkan di situ lebih banyak orang menelan ratap dan memulas tangis. Luka jiwa yang mereka idapkan, dilingkung oleh tembok dinding yang tebal dan tinggi, sehingga yang kelihatan oleh orang luar atau mereka ketahui hanya senyumnya saja, padahal senyum itu penuh dengan kepahitan. "
4 " Tetapi Tuan... kemustahilan itulah yang kerap kali memupuk cinta. "
5 " Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan?.Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan? "
6 " Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani. "
7 " Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang. "