QUOTE : Seperti pagi yang senantiasa menyajikan cahaya untuk langit<br />Begitulah rasaku terbit<br />Kicau-kicau permai<br />Alunan-alunan rindu di setiap musim yang menyebutmu, aku ada<br />Berusaha menyatukan pelangi yang diderai hujan kemaren sore<br /><br />Mungkin kisah kita masih puisi-puisi lugu yang mengendap di punggung-punggung kertas<br />Syair-syair bisu yang tercipta dari jemari bertaut dengan kecemasan<br />Ia belum memiliki panggung untuk menunjukkan jati diri<br />Hanya gigil hati tak bernama yang dipeluk doa-doa<br /><br />Apakah kita bertemu untuk tinggal?<br />Sebab tamu tidak pernah menetap<br />Hanya datang sesaat, <br />mengetuk pintu hatimu hanya untuk kepentingannya belaka<br /><br />Waktu tidak pernah memanipulasi keadaan<br />Juli dimusim hujan kala itu<br />Semua adalah keadaan yang telah direkam semesta<br />Bahkan jauh sebelum kita ada<br /><br />Aku mungkin adalah cerita yang tak pernah kau impikan di diarymu sebelumnya<br />Dan kau adalah bahasa yang acap kusebut dalam doa <br />Yang belum mampu aku defenisikan untuk sebuah nama