3
" Dalam mimpi, apa-apa dan siapa-siapa, semua, adalah bukan apa adanya, tapi sebuah ujaran, penyampaian, pengingatan, peringatan, rekaman, perjalanan kehidupan, kenyataan. "
― Nukila Amal , The Original Dream
6
" Ini cuma sebuah laku bacalah, bukan bacakanlah. Bacalah adalah serupa bisikan, serupa gerimis hujan, desir angin, desir lokan, atau gemerisik dedaunan. Bacakanlah bagai teriakan, berpengeras suara bergema kemana-mana. Sebab bisikan lebih menggoda lebih menjamah lebih menggugah daripada teriakan. Sebab bisikan selalu jatuh lembut di telinga, tak seperti teriak yang menghantam pekak.
Hanya membaca. Sebuah laku pribadi, hening sendiri, hanya dalam hati, sunyi tanpa bunyi. Ketika hanya ada satu benak yang menari dengan benak lain (malaikat jatuh, malaikat patuh, betapa tipisnya, keduanya hanya membuat manusia teramat manusia). Aku tak peduli, benak mana yang akan berbisik. Aku tak peduli, ada atau tiada makna, terserah saja. "
― Nukila Amal , The Original Dream
12
" You fall out of the saddle, off the dragon’s back. Free-falling headlong, the wind slicing hard at your body. You look down in disbelief at the city, which yawns and greets you as you speed toward it. You scream, seeing the scattered points of light, the slender buildings towering like spindles and nails, with lightning-rod needles at their peaks. You are going to die impaled on one of those sharp points or be thrown down onto the asphalt, your body smashed to bits like glass—a truly horrible fate, worse than being run over in the street. A long howl issues from your throat, echoing in the night calm. The "
― Nukila Amal , The Original Dream
13
" In dreams, everything and everyone, all of it, is not what it seems, but a statement, message, recollection, warning, recording, a life journey, reality. It’s a beautiful world, unreal, beyond all. "
― Nukila Amal , The Original Dream