Home > Author > Hendri Teja
1 " Musa datang untuk membenahi kerusakan akhlak ini. Dan Musa mesti berkali-kali tersungkur sebab dia coba mempersembahkan cahaya kebenaran yang serbaasing bagi kaum yang terlanjur mengakrabi kegelapan "
― Hendri Teja , Iblis-Iblis Capres
2 " Aku iblis penangkup angkasa malam. Kau iblis pembaca rahasia gemintang "
3 " Kalbusia? Satu negeri yang sudah bisa bikin pesawat terbang, tapi tetap menyangka mobil impor lebih keren "
4 " Konon seseorang yang bermuka tebal memiliki separuh dunia. "
― Hendri Teja , Tan: Sebuah Novel
5 " Lelaki kaum pergerakan hanya layak dicintai, bukan dinikahi. Ibarat burung, jika kakinya diikat sebentar, dia akan canggung terbang tinggi. Tetapi jika kakinya diikat terlampau lama, dadanya akan meledak akibat gejolak hasrat. "
― Hendri Teja , Tan: Gerilya Bawah Tanah
6 " Aku membaca orang-orang perasa, mereka yang siap mengobarkan pergolakan-pergolakan besar untuk merebut pulang anak yang diculik pada tujuh puluh tahun silam. Pergolakan-pergolakan yang bertumpu pada rasa insaf kalau keluh-kesah sudah tak memadai, kalau amarah yang kosong bakal dianggap sepi "
7 " Kami Islam seislam-islamnya, tetapi dalam menentang kapitalis, kami Marxis semarxis-marxisnya "
8 " Kenapa kami menolak? Mungkin karena hati kami adalah Acong, pernah merasakan bagaimana difitnah, diringkus, dan sekarang, dikhianati kawan sejalan "
9 " Pemimpin yang lembek bukan hanya akan membunuh dirinya sendiri, melainkan juga bakal menghancurkan organisasi. Apakah kita ingin mendorong sebongkah batu besar ke puncak gunung hanya untuk membiarkannya jatuh menggelinding? "
10 " Tindak-tanduk kaum pergerakan mesti diawasi, tetapi jauh lebih penting menganalisis motif di baliknya. Jika karena perut, tawari mereka kekayaan. Jika rasa aman, teror dengan pistol dan pelor. Jika martabat semu yang dicari, kasih mimbar untuk berpidato atau menulis di surat kabar dan majalah. Kalau perlu, angkat mereka jadi pembesar bunglon. Namun, jika urusan sudah melenceng menuju kemerdekaan berjuta-juta pribumi, maka merekalah kaum yang layak dijadikan seteru. "
11 " Hanya Tuhan yang Mahatahu, dan saya pesimis Dia mau berpihak pada iblis-iblis pemerintah "
12 " Selembar setangan memang remeh, tak sepadan dengan buku apalagi pistol, tetapi setidaknya ia bisa membasuh peluh di wajahmu. Ia juga bisa menyeka darah yang menderas di hidungmu karena ditinju polisi rahasia. Dan barangkali kelak, ia akan mengingatkanmu kepada diriku. "
13 " Aku rindu hari ketika kita bisa melakukan segala sesuatu tanpa perlu memikirkan alasannya. "
14 " ... "biarpun dikotak-kotakkan ke dalam ragam agama, Tuhan tidak pernah menolak manusia mana pun yang perlu bantuan "
15 " Ketahui semua yang kau katakan, tetapi jangan katakan semua yang kau ketahui. "
16 " Negosiasi yang diimpit rasa rendah diri hanya berujung pada kekalahan. "
17 " Ini politik, Buyung. Naskah dapat ditulis, tapi segala sesuatu bisa berubah di lapangan. Detik-detik terakhirlah yang paling menentukan. Kita mesti cepat bergerak kalau masih ingin naik kereta api itu. "
18 " Zaman sudah berubah. Perdagangan bukan lagi sebatas Hindia, melainkan sampai ke Eropa dan seluruh dunia. Saudara sudah melihat orang-orang dengan beragam warna kulit berjalan-jalan di atas mobil di sekeliling kita. Karena itu tenaga kasar yang dibayar murah lama-lama akan tersisih. Jadi, kalau Saudara ingin bersaing dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik, Saudara harus melatih otot lainnya, yang terletak di antara kedua telinga Saudara! "
19 " Sambangilah pesta-pesta dansa, juga gedung-gedung pertunjukkan. Nikmatilah warna-warni kehidupan. Bergembiralah tanpa harus melupakan warna dirimu yang sejati. Dan kelak kau akan menyadari bahwa semua yang kau rasakan hari ini sekedar perasaan yang serampangan, perasaan yang salah arah. "