Home > Author > Y.B. Mangunwijaya >

" Ah, mengapa ada manusia kalah? Bolehkah tanpa berkhayal hampa kita mendambakan suatu dunia sesudah perang kemerdekaan ini, yang menghapus dua kata "kalah dan menang" itu dari kamus hati dan sikap kita? Atik merasa intuitif, bahwa pada hakikatnya manusia diciptakan hanya untuk menang. Ataukah itu gagasan yang hanya mungkin akan timbul, karena yang punya gagasan itu ada di pihak yang menang? Sedangkan manusia yang kalah akan berkesimpulan lain, sebab beranjak dari pikiran atau penghayatan yang lain juga, ialah, bahwa manusia pun hakikatnya adalah kekalahan konstruksi absurd, bahan tertawaan, batu tindasan. Mungkinkah kalah dan menang itu diganti oleh satu konsep saja, unsur-unsur harmoni, kendati tempatnya bertentangan? Apakah kematian ayahnya harus diartikan malapetakan atau pintu gerbang ke tingkat kebahagiaan yang lebih luas dan mulia? Atik yakin, bahwa tak mungkin ayahnya sekarang dalam keadaan menyedihkan. Sebab ayah manusia yang baik dan budiman. Bagi yang ditinggal, memang menyayat hati. Tapi bagi yang meninggal? Lalu apa beda dari ide-ide para pemberontak di Madiun itu yang melihat segala-gala bagaikan pertikaian air lawan api, agar tercapai hasl air teh? Bukan dialektika, melainkan dialog seharusnya. "

Y.B. Mangunwijaya


Image for Quotes

Y.B. Mangunwijaya quote : Ah, mengapa ada manusia kalah? Bolehkah tanpa berkhayal hampa kita mendambakan suatu dunia sesudah perang kemerdekaan ini, yang menghapus dua kata